Video

Video

AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERJILBAB


 Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Assalamualaikum wr wb

Wahai Saudariku, kami mengingatkan
sebuah pesan dari Nabi Kita,Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari Kiamat, bila Anda tidak mau membaca dan mentaati nasihat ini.

1. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah : Rambutnya akan digantung dengan api neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya.

2. Perempuan yang suka berpakaian
seksi dan menonjolkan dadanya adalah :
"Digantung dengan rantai api neraka di mana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini."

3. Azab buat perempuan yang suka
menjadi penggoda dan berusaha
menggairahkan pria lain dengan
tubuhnya yang aduhai adalah
"PEREMPUAN INI MUKANYA AKAN
MENGHITAM DAN MEMAKAN ISI PERUTNYA SENDIRI."
(Hadits diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim)

{ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ
ﻧَﺎﺭًﺍ }

“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahriim: 8)
Kaum wanita yang tak mau memakai
jilbab,adalah mendustakan ayat Allah
surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat
59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayattersebut diatas mereka kekal
didalam neraka.

Ummat Islam selama ini menyangka
tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi
Muhammad SAW yang memohon
kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka.
Mereka yang dikeluarkan Allah dari
neraka, mereka yang dalam hidupnya
ada perasaan takut kepada Allah.
Tetapi kaum wanita yang tak mau
memakai jilbab, tidak ada perasaan
takutnya akan siksa Allah,sebab itulah
mereka kekal didalam neraka. Sekarang
kaum wanita yang tak mau berjilbab,
dapat menanyakan kepada hati nurani
mereka masing-masing.

Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh
menghimpitnya ataubagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau
memakai jilbab, menganggap enteng
dosa mereka bagaikan lalat yang
hinggap dihidungnya, maka tak akan
bertobat didalam hidupnya.
Atau dalam perkataan lain tidak ada
perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas.Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.

“Semoga menjadi renungan kita
bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,”
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?”
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak
menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,”dan kita benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada kita,,.


UNTUK KAUM WANITA SEGERALAH
BERJILBAB SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN MEMBAWAMU KE NERAKA JAHANNAM.
Mengapa Wajib Berjilbab? Apa Azab Tidak Memakai Jilbab? 
(*Gini, banyak dari teman-teman yang sudah tau tapi enggan berjilbab alasannya belum siap atau dari pada berjilbab tapi bejat mending jilbab hati dulu.. dan ada yang belum tau wajib hukumnya mengenakan jilbab.. 

Setiap kali berbicara mengenai hukum wajib menggunakan jilbab sering kali perdebatan/ pembantahan yang terjadi.. 

karna itu ada beberapa pertanyaan dalam diri saya, serta keraguan yang terlintas.. karena saya masih sangat awam dalam hal agama sangat takut sekali bila saya telah mengenakan hijab tetapi melakukan dosa maka dosanya akan lebih bekali-kali lipat.. dan membuat saya sangat takut dan akhirnya saya putuskan untuk menteguhkan pendirian saya maka saya membaca beberapa artikel dan hadist serta ayat mengenai hukum mengenakan hijab dan apa akibat bila tidak berjilbab dan apakah boleh tidak berjilbab karena belum siap? 

maka postingan dibawah ini akan menjawab semua, kami mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita,Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari Kiamat, bila Anda tidak mau membaca dan mentaati nasihat ini.) 

APA JILBAB ITU?Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya.




Dalilnya adalah:
…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]. Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya.

Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.

Dalilnya ialah:

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.

AKU BELUM (HARUS) SIAP
Di antara alasan-alasan umum yang dikemukakan wanita Muslimah yang belum berjilbab ialah: “Aku belum siap”. Jika kita cermati, alasan ini kurang bisa diterima dari segi akal maupun dalil dengan sebab sebagai berikut:

  • Ini bisa kita analogikan sebagai berikut: Ketika kita mengajak seseorang untuk sholat wajib lima waktu, kemudian orang itu menolak dengan alasan: “Aku belum mau sholat lima waktu karena belum siap.” Padahal kewajiban memakai jilbab lebih mudah daripada sholat, yang kamu butuhkan hanya jilbab yang cukup hingga menutup dada, rok panjang dan lebar, dan baju yang agak panjang dan tidak ketat. Kalau mau yang lebih efektif bisa memakai pakaian sejenis daster dimana baju dan roknya menyatu. Memakai jilbab tidak seperti orang naik haji, atau membayar zakat, atau menyembelih kambing yang dibutuhkan kemampuan, sehingga alasan: “Aku belum siap” bukanlah udzur dan tidak ada keringanan. 
  • Kita tanyakan kepada wanita yang beralasan “Aku belum siap”: “Kapankah kamu siap? Bisa jadi kamu mati dalam keadaan belum siap berjilbab.” Terkadang di antara mereka ada yang meyakini kalau mereka siap berjilbab kalau sudah menikah. Apakah mereka yakin mereka akan hidup di saat itu? 
  • Dari segi dalil maupun ijma’, tak ada satu pun ayat Al-Qur’an, hadits, pendapat ulama dimana wanita yang berjilbab harus menyiapkan sesuatu khusus terlebih dahulu. Bahkan dari hadits yang telah kita bahas di atas, para wanita Arab di zaman Rasulullah yang tentunya di antara mereka ada yang baru saja masuk Islam langsung membuat hijab ketika turunnya ayat yang mewajibkan hijab. Tidak ada di antara mereka yang beralasan: “Ya Rasulullah, bolehkah aku tidak memakai jilbab karena aku belum siap?” Dalil ini juga langsung membantah pernyataan bahwa wanita yang pantas berjilbab hanyalah wanita sholehah atau yang ilmu agamanya luas. Semua wanita Muslimah yang sudah akil baligh WAJIB berjilbab. 

KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah yang dibuat oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya: “Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi kami adalah SUNAT HATI!’”

Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.

Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”

Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”

Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.

Dan Allah SWT berfirman di dalam surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya :

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.

Allah Juga berfirman di dalam surat al-Ahzab ayat 36 yang artinya :

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Dan Allah juga berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 103 – 107 yang artinya :

Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.

BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?

Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:

“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”

Jawaban: BOLEH

Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:

…dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS. An-Nuur 24:31]
Maksud dari ayat ini ialah seorang wanita boleh saja membuka jilbabnya di hadapan suami, ayah, mertua, anak, saudara, keponakan, teman-temannya sesama Muslimah, pembantu / budak yang tidak punya syahwat karena lanjut usia atau karena dikebiri, atau bocah di bawah umur yang belum mengerti apapun tentang aurat (untuk bocah di zaman sekarang dan akibat dari negeri berpaham sekuler kira-kira di bawah tujuh tahun).
SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI TERBUKA AURATNYA?
Nenek moyang kita, Adam ‘alayhis salam dan isterinya adalah manusia pertama yang terbuka auratnya setelah keduanya diperdaya oleh syaitan:

Hai anak cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam dan Hawa) dari syorga, mereka dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” (Q. S. Al-A’raf: 27)

Allah memperingatkan kita agar jangan melakukan kesalahan yang sama, salah satunya yaitu memamerkan aurat di depan orang-orang yang seharusnya tidak pantas melihat aurat kita. Sebab yang demikian merupakan salah satu tipu daya setan.

Setan telah berhasil membujuk kaum hawa untuk tidak menutup auratnya sesuai syari’at dengan membisikkan kata-kata yang manis: “Jangan berjilbab, karena engkau belum siap. Kamu masih suka bermaksiat, janganlah berjilbab. Pengetahuan Islammu masih awam, tak perlu berjilbab. Berjilbabnya nanti saja ketika sudah menikah, kalau sekarang kamu berjilbab tak ada laki-laki yang mau dekat sama kamu. Yang penting jilbab hati dulu.” Begitulah pekerjaan setan, sama seperti ketika mereka membujuk nenek moyang kita untuk memakan buah terlarang.

Siksa Azab Buat Perempuan Yang Tidak Mau Berhijab/berjilbab
1. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah : Rambutnya akan digantung dengan api neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya.

2. Perempuan yang suka berpakaian seksi dan menonjolkan dadanya adalah : "Digantung dengan rantai api neraka di mana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini."

3. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain dengan tubuhnya yang aduhai adalah "PEREMPUAN INI MUKANYA AKAN MENGHITAM DAN 
MEMAKAN ISI PERUTNYA SENDIRI." (Hadits diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim)

{ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ
ﻧَﺎﺭًﺍ }

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahriim: 8)

Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas mereka kekal didalam neraka.

Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka.
Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah,sebab itulah mereka kekal didalam neraka. Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakan kepada hati nurani mereka masing-masing.

Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuhmenghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?. Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akann bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada Perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas.Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.

“Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,” kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?” Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,”dan kita benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada kita,,.

UNTUK KAUM WANITA SEGERALAH BERJILBAB SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN MEMBAWAMU KE NERAKA JAHANNAM.

Demikianlah artikel tentang jilbab ini dibuat. Adapun jika kurang jelas, kurang lengkap, atau terdapat kesalahan padanya semata-mata karena keterbatasan ilmu dan kelupaan penulis. Namun, semoga artikel ini dapat membantu memberikan pencerahan dan motivasi kepada saudari-saudari saya.

Yang belum berjilbab, hendaklah berjilbab. Yang sudah berjilbab, hendaklah memperbaiki jilbabnya. Yang telah berjilbab dengan baik, bantulah yang belum berjilbab.

Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)

Dalam riwayat lain:

Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak.” (HR. Ahmad 13/400 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ no. 7368)

Teruslah berbuat baik, walau orang-orang di sekelilingmu berbuat maksiat. Jadilah dirimu sendiri. Sebab orang jahat menilaimu dari pikiran jahatnya dan mereka pasti suka engkau berbuat jahat, sedangkan orang baik menilaimu dari pikiran baiknya dan mereka pasti suka engkau berbuat baik.

Semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita, dan memudahkan kita untuk selalu berbuat baik kapanpun dan dimanapun kita berada.

Dialah (Allah) yang telah menamakan kamu sekalian Muslimin dari dulu dan didalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dialah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Q. S. Al Hajj:78)

 


SIKSA UNTUK SEMUA WANITA MUSLIM YANG TAK BERJILBAB


WANITA MUSLIM WAJIB MEMAKAI JILBAB
Imam Ali as berkata :
“Saya dan Fathimah menghadap Rasulullah saw
dan kami melihat beliau dalam keadaan menangis
tersedu-sedu dan kami berkata kepada beliau : “
Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu, apa
yang membuat anda menangis tersedu-sedu?”
Rasulullah bersabda :
“wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi
ke langit ,aku melihat wanita–wanita umatku
dalam azab dan siksa yang sangat pedih
sehingga aku tidak mengenali mereka.
Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab
dan siksa mereka, aku menangis.
Kemudian beliau bersabda :
1. Aku melihat wanita yang digantung dengan
rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
Rasulullah saw bersabda :
“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan
otak kepalanya mendidih adalah wanita yang
tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan
laki-laki yang bukan mahram.
Sepenggal cerita Ali as diatas dari 11 sabda
Rosullullah mengenai wanita yang masuk neraka
menerangkan dengan jelas bahwasanya seorang
wanita akan masuk neraka jika tidak menutupi
rambutnya atau memakai jilbab.
Mungkin kaum wanita sekarang menyangka bahwa
tidak memakai jilbab adalah dosa kecil, bahkan ada
yang bilang lebih baik tak memakai jilbab dari pada
memakai juga tak bisa menjaga kelakuannya”
Kaum wanita menganggap yang terpenting
hatinya dan bisa menjaga prilaku dan mengerjakan
sholat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir
yang artinya sbb :
“Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum
syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah
pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk
orang-orang yang merugi”.
Sebagaimana telah diterangkan dimuka,
memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum
syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat
An-Nur ayat 59.
Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka
telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi
mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa
ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa,
zakat dan haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap
manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai
terlambang dari peribahasa seperti:
“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”.
Contoh :
segelas susu adalah enak diminum.
Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran
manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut
lalu meminum susu tersebut, tetapi kita
membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang
kotor mencampuri barang yang bersih.
Kalau manusia tidak mau meminum susu yang
bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah
tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau
satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah
menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang
tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb :
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami,
juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh
pahala amal kebaikan.
Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain
dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam
hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat
Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa,
zakat, haji mereka.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab
berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits
Nabi Muhammad SAW diatas,
juga ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di
dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti :
“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan menyombongkan diri terhadapnya,
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal
didalamnya”.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,
adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur
ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan
menyombongkan diri terhadap perintah Allah
tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat
tersebut diatas mereka kekal didalam neraka.
Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal
didalam neraka, karena ada syafaat atau
pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon
kepada Allah agar ummat yang berdosa
dikeluarkan dari neraka.
Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka
yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada
Allah.
Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,
tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah,
sebab itulah mereka kekal didalam neraka.
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab,
dapat menanyakan kepada hati nurani mereka
masing-masing.
Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang
sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau
bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai
jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan
lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan
bertobat didalam hidupnya.
Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan
takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal
didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf
ayat 36 di atas.
Jadi mereka tak mendapat syafaat atau
pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di
akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab
sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa,
zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya
disisi Allah telah terjadi di zaman kita
ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat,
kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini
dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat
Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang
tipis ini dengan jumlah yang banyak dan
disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah
ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus
pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di
zaman yang akan datang, semata-mata karena
mereka tidak memakai jilbab didalam hidup
mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad
SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi
hadits dibawah ini yang artinya sbb :
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana
ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi
sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan
neraka jahanamlah bagi mereka”.
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…”
dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak
ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya
disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab.
Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi
peringatan kepada kita semua, bahwa
banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk
neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi
tidak memakai jilbab didalam hidup,
“Semoga menjadi renungan kita bersama
bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,”
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita
akan menunggu hari lusa atau disaat kita
sudah tua,,,?”
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak
menunggumu hari lusa besok atau taun depan
mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah
dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,”dan kita
benar-benar menjadi orang yang merugi setelah
hari itu datang kepada kita,,”
UNTUK KAUM WANITA SEGERALAH BERJILBAB
SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN MEMBAWAMU
KE NERAKA JAHANNAM.

‘‘AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERJILBAB’

 Wahai saudariku, Kami mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari kiamat, bila anda tidak mau membaca dan mentaati nasehat ini.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...

①. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah;

‘‘Rambutnya akan digantung dengan api Neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya...!!!’’

②. Azab buat perempuan yang suka berpakaian seksi dan menonjolkan dadanya adalah;

‘‘Digantung dengan rantai api neraka dimana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini...!!!’’

③. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain dengan tubuhnya yang aduhai adalah;

‘‘Perempuan ini mukanya akan menghitam dan memakan isi perutnya sendiri...!!!’’

(H.R. Imam Bukhari dan Muslim).


Wanita adalah surga bagi kehidupan dunia dan akhirat. Ia adalah anugerah terindah buat kaum lelaki. Karenanya, keindahan dan anugerah yang melekat pada diri wanita harus dijaga dan dipelihara. Dalam Islam, berjilbab merupakan salah cara untuk meraih dan mempertahankan keindahan dan anugerah tersebut. Bahkan, berjilbab wajib bagi kaum wanita yang sehat secara rohani, sudah aqil balik dan bernaung di bawah panji agama Islam.

101 alasan kenapa wanita wajib berjilbab.

1. Menjalankan syi’ar Islam.
2. Berniat untuk ibadah.
3. Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.
4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau.
6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.
8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.
9. Agar kaum wanita menutup auratnya.
10. Bukan karena gaya-gayaan.
11. Bukan karena mengikut trend.
12. Bukan karena berlagak sok suci.
13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim .
14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek nafsu semata.
16. Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga dirinya dari objek nafsu semata.
17. Saya ingin menjadi wanita solihah.
18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19. Jilbab adalah pakaian taqwa.
20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.
21. Diawali dengan mengenakan jilbab, saya ingin menapak jalan ke surga.
22. Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
23. Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.
24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
25. Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.
26. Semoga Allah memberikan kepada kita balasan jannah yang sama seperti mereka.
27. Untuk meninggikan izzah Islam.
28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).
29. Jilbab lebih melindungi diri.
30. Membuat saya lebih merasa aman.
31. Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.
32. Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘cuci mata’.
33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
34. Menjaga diri dari mata lelaki yang jelalatan.
35. Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.
36. Menghin dari zina mata dan zina hati.
37. Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.
38. Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.
39. Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.
40. Membuat saya lebih bersahaja.
41. Membuat saya lebih khusyu’.
42. Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).
43. Membuat saya malu bila berbuat dosa.
44. Mendekatkan saya pada Allah.
45. Mendekatkan saya pada Rasulullah.
46. Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.
47. Mendekatkan saya pada sesama muslim.
48. Mendekatkan saya pada ajaran Islam.
49. Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.
50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.
53. Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.
54. Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.
55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.
57. Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.
58. Membedakan diri dari penganut agama lain.
59. Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.
60. Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.
61. Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.
62. Memudahkan menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.
63. Membuat saya lebih terlihat anggun.
64. Membuat saya terlihat menyenangkan.
65. Membuat saya lebih terlihat wanita.
66. Tidak terlihat seperti laki-laki.
67. Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.
68. Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.
69. Memudahkan saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
70. Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.
71. Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih.
72. Jodoh merupakan urusan Allah.
73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
74. Memudahkan saya dalam beraktifitas..
75. Membuat lebih mudah bergerak.
76. Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh
77. Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang ketat).
78. Saya tidak suka memakai celana jeans.
79. Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim tidak beraturan.
80. Menghemat waktu dalam berpakaian.
81. Menghemat waktu dalam berhias.
82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.
83. Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.
84. Menghemat biaya untuk membeli make up.
85. Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.
86. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.
88. Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.
89. Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertenu.
90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.
92. Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.
93. Menghindari hidup yang konsumtif.
94. Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.
95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
96. Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
97. Lebih mudah dalam menabung.
98. Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.
99. Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.
100. Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari kemudian.
101. Membuat saya merasa menjadi wanita seutuhnya.
102. Sebenarnya, pasti alasannya lebih dari 101, lebih banyak dari itu.

Apakah Diterima Ibadah Seorang Perempuan yang Tidak Berjilbab?

 

SAUDARIKU yang dirahmati Allah Swt., berjilbab saat ini mulai digandrungi kaum hawa. Bisa jadi ada yang hanya ikut-ikutan trend atau juga yang memang memahami dan ingin melaksanakan perintah-Nya.
Berbagai jenis dan model jilbab saat ini banyak didapati, ada yang sesuai dengan syariat ada juga yang tidak. Bahkan terbilang syubhat jika dipakai, jilbab memang digunakan tapi tidak terhulur sampai ke dada serta bagian kaki malah tampak ketat dan terlihat.
Banyak kaum hawa yang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil. Yang dapat tertutupi dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah dan harus diluruskan. Kaum wanita yang tidak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.
Seperti yang termaktub dalam firman Allah SWT, “….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5).
Na’udzubillah. Semoga kita terjauh dari adzab Allah SWT, ada sebuah kisah menggetarkan tentang seorang perempuan yang menganggap bahwa dosa meninggalkan jilbab itu adalah dosa kecil.
Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab.” Ini adalah jawaban yang sering terdengar dari kaum Hawa. Sudah banyak orang menanyakan maupun menasihatinya, tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam, ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.
Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaikum, Saudariku….”
“Wa’alaikum salam. Selamat datang, Saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, Saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”
“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini.”
Wanita itu tersenyum lagi, ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, Saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah…”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka,” kata wanita itu setengah berlari.
“Ada apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.
“Tentu saja surga, Saudariku,” larinya semakin cepat.
“Tunggu…tunggu aku…” teriak si wanita itu. Dia berlari namun tetap tertinggal, padahal wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya.
Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kaulakukan hingga engkau begitu ringan?”
“Sama dengan engkau, Saudariku,” jawab wanita itu sambil tersenyum
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu. “Amalan apalagi yang ka lakukan yang tidak kulakukan?

WANITA itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-Nya tanpa jilbab menutup auratmu?”
Tubuh wanita itu telah melewati pintu. Tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, ”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun lalu terbangun, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu. Berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
Saudariku, “Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap di atas hidungnya.”
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakannya ke dalam hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat di dalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takut kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka. Dan mereka tak akan mendapatkan syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang. Semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sebagai berikut: “Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Dari hadits diatas, ada sepenggal kalimat “sebenarnya bukan mendirikan shalat” maksudnya ialah nilai shalat mereka tidak ada di sisi Allah. Karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat tentang perintah jilbab.
Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab semasa hidupnya. Apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada dalam dosa yang bergelimpangan? Tentu tidak. Mari saling mengingatkan. Penulis : Achmad ilham
 Editor :Sang ilham

Posted by Media Sang Muslim on 07.15. Filed under , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERJILBAB

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery